London, Inggris Raya – Perusahaan teknologi keuangan senilai $10 miliar, juga dikenal sebagai Ripple, sedang mempertimbangkan lokasi baru untuk kantor pusatnya karena lingkungan peraturan baru Amerika Serikat. Untungnya, banyak negara telah memberikan jaminan dukungan, termasuk negara-negara di Asia dan Eropa.
Menurut CEO perusahaan, Bard Garlinghouse, dia sudah mengunjungi London bulan lalu, dan dia merasa lebih ramah XRP daripada kota lain. Selain itu, Inggris Raya adalah taksonomi yang jelas, yang merupakan berita bagus bagi Ripple. Menurut Garlinghouse, XRP tidak akan bertindak sebagai keamanan tetapi sebagai mata uang di London. Dengan kejelasan itu, London bisa sangat menguntungkan bagi Ripple.
Selain Inggris, Garlinghouse mengungkapkan bahwa mereka juga mempertimbangkan negara lain, termasuk Jepang, Swiss, Singapura, dan Uni Emirat Arab. Negara-negara ini memberikan lebih banyak potensi untuk Ripple daripada di Amerika Serikat.
Selama lebih dari lima tahun, banyak negara Asia, terutama Jepang dan Singapura, telah menggunakan cryptocurrency. Tidak seperti di AS, negara-negara ini mengizinkan platform cryptocurrency untuk beroperasi dan tidak melakukan peraturan aset digital yang ketat.
Saat ini, Ripple berbasis di San Francisco dan menyediakan berbagai layanan pembayaran lintas batas untuk banyak perusahaan dan institusi. Sejak 2018, pemasaran, penjualan, dan kepemilikan Ripple telah mencapai jutaan. Sayangnya, mereka telah ditempatkan di bawah tinjauan peraturan Amerika Serikat karena "berpotensi melanggar" undang-undang keamanan. Namun, Ripple menegaskan bahwa mereka ingin menghindari perselisihan peraturan lebih lanjut, mendorong perusahaan untuk mempertimbangkan relokasi.
Di antara semua negara yang dipertimbangkan Ripple, Jepang dan Inggris adalah prioritas utama. Menurut Financial Instruments and Exchange Act, negara-negara ini tidak menganggap mata uang virtual sebagai sekuritas. Aset digital ini telah disahkan di Jepang sebagai bentuk pembayaran sejak 2017 berdasarkan Undang-Undang Layanan Pembayaran.
Selanjutnya, London bekerja sangat erat dengan SBI Holdings. Kota ini adalah salah satu pasar Ripple yang tumbuh paling cepat, dan Ripple menantikan untuk mendiskusikannya dengan para pemimpin London. Aspek lain adalah popularitasnya di Inggris. Menurut Garlinghouse, banyak investor crypto di London lebih memilih XRP daripada aset digital lainnya.
Brad Garlinghouse telah mengungkapkan banyak wawasan tentang relokasi perusahaan. Perusahaan ini tidak lagi aman di Amerika Serikat, dan pindah ke London, di mana XRP dianggap sebagai mata uang, sangat penting. Meskipun Ripple masih secara hukum melawan investor yang mengklaim XRP adalah platform ilegal dan tidak aman, jelas bahwa perusahaan akan terus beroperasi di bawah negara yang lebih aman dan ramah.